A. Pendahuluan
Pendidikan adalah pemberi corak hitam putihnya
perjalanan hidup seseorang. Kedudukan ini secara tidak langsung telah
menempatkan pendidikan sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan hidup
dan kehidupan umat manusia. Dalam hal ini Dewey berpendapat bahwa pendidikan
sebagai salah satu kebutuhan hidup (a necessity of life), salah satu
fungsi sosial (a social function), sebagai pembimbing (as direction)
dan sebagai sarana pertumbuhan (as means growth) yang mempersiapkan dan
membukakan serta membentuk disiplin melalui transmisi yang baik dalam bentuk
formal, informal dan non formal.[1]
Masalah yang berkaitan dengan pendidikan memang
mencakup permasalahan yang sangat luas, seluas masalah hidup dan peri kehidupan
umat manusia dan telah menjadi objek studi berbagai macam cabang ilmu
pengetahuan kemanusiaan.[2] Manusia dibekali dengan akal, kalbu dan
anggota tubuh yang lain untuk meraih ilmu pengetahuan. Manusia dilarang
mengikuti sesuatu tanpa ada pengetahuan tentangnya. Sebagaimana dalam surat al
Jatsiyah ayat 18.
Artinya
: “Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari
urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu
orang-orang yang tidak Mengetahui”. (QS al Jatsiyah: 18).